Bulan
Ramadhan merupakan bulan yang selalu dinanti-nanti umat muslim di
seluruh penjuru dunia. Selama menjalani ibadah puasa tubuh akan
membutuhkan banyak simpanan energy, apalagi bagi Anda yang aktif. Jangan
sampai Anda terkena penyakit yang rawan muncul saat puasa seperti
konstipasi, kejang otot, gula darah rendah dan gangguan pencernaan.
Selain
mengonsumsi makanan sehat kaya serat dan banyak minum air putih agar
stamina tetap terjaga. Ada satu menu wajib yang sebaiknya tidak Anda
remehkan adalah buah. Berikut beberapa jenis buah yang baik di konsumsi
pada saat Bulan Ramadhan :
Kurma
: Kurma baik dikonsumsi saat puasa karena kandungan tinggi glukosa yang
mudah diserap manghasilkan banyak energy bagi tubuh. Kurma mengandung
vitamin A, thiamin, riboflavin dan zat besi. Riboflavin dan niasin
membantu melepas energy dari karbohidrat, sedangkan vitamin A dan niasin
berperan dalam membentuk dan memelihara kulit sehat. Kurma juga
mengandung mineral, magnesium dan kalium yang baik bagi kinerja tubuh.
Mengutip Prof. Rohmat Romdhani SpPD (K), kurma dapat meningkatkan
kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh
makanan dan minuman. Serat kurma membuat pencernaan menjadi lebih baik
dan melancarkan BAB.
Pisang
: Pisang baik dikonsumsi saat berbuka karena mengandung kalium,
magnesium, karbohidrat, vitamin dan mineral. Pisang juga mengandung
potasium yang berperan dalam aktifitas otot jantung dan metabolisme
tubuh, dan sodium rendah untuk mengurangi resiko darah tinggi. Daging
buah yang lembut berfungsi untuk melapisi dinding lambung dan usus serta
menjadi lapisan anti radang.
Blewah
: Blewah memiliki kandungan betakaroten, pro-vitamin A, magnesium,
mangan, seng dan krom di dalamnya. Sehingga blewah bermanfaat untuk
mengurangi peradangan dan memulihkan luka peradangan jaringan usus. Gula
alami dan enzim yang terkandung dalam blewah juga memiliki fungsi yang
tidak kalah penting, yaitu penyerapan pada usus akibat makanan yang
tidak terkunyah dengan baik.
Labu Kuning
: Buah labu kuning mengandung karbohidrat, selain itu kandungan vitamin
A dan C, kaya serat, mineral dan air yang baik bagi tubuh Anda selama
menjalankan ibadah puasa. Labu kuning banyak mengandung betakaroten,
antioksidan yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah
berbagai penyakit. Selain itu, labu kuning juga mengandung karotenoid
yang memiliki sifat fungsional sebagai anti-oksidan.
Pepaya
: Pepaya mengandung enzim papain yang aktif mempercepat proses
pencernaan protein. Papain juga berfungsi mengatur asam amino dan
mengeluarkan racun tubuh, sehingga system kekebalan tubuh meningkat. Dan
bukan rahasia lagi, buah pepaya juga dapat melancarkan BAB dan
mengatasi sembelit.
Leci
: Dalam buah leci terkandung zat-zat penting yang diperlukan tubuh
setelah berpuasa, seperti glukosa, zat besi, protein, lemak, vitamin C,
fosfor dan sukrosa. Mengonsumsi buah leci pada saat berbuka puasa dapat
memulihkan stamina sekaligus meningkatkan kekuatan fisik Anda. Dan jika
Anda mengonsumsi buah leci pada malam hari, tubuh Anda akan memiliki
cadangan energy untuk keesokan harinya.
Alpukat
: Selain mengandung vitamin A, C dan E, alpukat mengandung kalori,
protein, lemak dan minyak yang tinggi. Sehingga dapat menjadi sumber
energy melimpah yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa. Bukan hanya itu,
alpukat juga mengurangi kadar kolesterol dan bermanfaat menjaga
kelenturan otot-otot sendi tubuh Anda.
Tips
: Tidak baik langsung berbuka puasa dengan kolak, selain rasanya sudah
manis karena pisang atau buah-buah jenis lain, banyak campuran lain yang
menambah rasa manisnya, seperti gula dan santan. Akan lebih baik
mengonsumsi buah-buahan tanpa diolah menjadi kolak. Terlalu banyak
mengonsumsi rasa manis akibat gula pada saat berbuka tidak baik bagi
tubuh, karena dapat memicu respon insulin melonjak lebih cepat sehingga
tubuh akan menimbun lemak berlebihan.
Buah Perlu Dikupas Atau Tidak ?
Kekhawatiran
akan residu pestisida yang tertinggal di kulit buah membuat banyak
orang takut mengonsumsi buah-buahan secara langsung. Padahal, beberapa
jenis buah seperti apel menyimpan nutrisi yang penting tepat di bawah
kulitnya.
"Kalau
kulitnya dikupas, tentu vitaminnya bisa ikut terbuang. Memang ada
nutrisi di daging buah tapi biasanya sedikit," kata dr Inge Permadhi,
ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Karena itu, ia menganjurkan agar buah-buahan dimakan langsung
dengan kulitnya.
Untuk
meminimalkan residu pestisida, dr Inge memberikan tips untuk mencuci
buah dengan air hangat dan sabun kemudian dibilas dengan air mengalir.
Saat ini juga tersedia sabun khusus untuk mencuci buah yang bisa
digunakan. Jika Anda masih khawatir, bisa juga mengonsumsi buah-buahan
organik.
Sumber : kompas.com dan Majalah Kartini
0 comments:
Post a Comment