Sebagian
orang pasti berpikir dua kali jika diajak makan anggur dengan bijinya
sekaligus. Mungkin terasa aneh karena selama ini orang sengaja membuang
bijinya. Bahkan, saat sedang asyik menikmati, akan merasa risih jika ada
biji yang tersangkut, dan spontan melepehnya. Tak heran, orang lebih
mencari buah anggur dengan sedikit atau tanpa biji.
Mulai
sekarang, buang rasa enggan itu. Pasalnya, berbagai penelitian
mengungkapkan, selain kaya antioksidan, anggur potensial dikembangkan
sebagai solusi alami antikanker, terutama meredam kelainan sel kulit
akibat terpapar sinar matahari. Artinya, seperti kulit dan daging
buahnya, biji-biji anggur pun berlimpah senyawa berkhasiat.
Itulah
kesimpulan peneliti dari Universitas Alabama, Amerika Serikat, terhadap
tikus percobaan. Dalam risetnya, sekelompok tikus tanpa bulu diekspos
sinar ultraviolet (UV). Beberapa diberi makanan tambahan (ekstrak)
mengandung bahan kimia berasal dari biji anggur (grape seed
proanthocyanidins/GSPs), sedangkan tikus lain diberikan makanan biasa
tanpa suplemen.
Berdasarkan
pengamatan dan hasil tes laboratorium, tikus yang diberi tambahan
ekstrak GSPs bereaksi positif dan cukup efektif menghambat pengaruh
buruk UV, yang bisa mencetuskan zat karsinogenik (pencetus kanker).
Tumor yang ada di tubuh tikus-tikus itu 78 persen lebih kecil daripada
yang tidak diberi ekstrak biji anggur.
Tekan
pembentukan estrogen Dalam presentasi yang disampaikan Dr Santosh K
Katiyar dalam suatu konferensi tahunan American Chemical Society,
disebutkan bahwa GSPs memiliki antioksidan aktif. Seperti diketahui,
sinar UV bisa menghambat sistem kekebalan dan masalah tersebut bisa
dihindari berkat GSPs. Ia menganjurkan konsumsi ekstrak GSPs secara
teratur sebagai suplemen harian untuk meningkatkan imunitas tubuh dari
serangan radikal bebas sekaligus menekan risiko dan menghindari bahaya
kanker kulit.
Sementara
itu, peneliti Shiuan Chen PhD dari Beckman Research Institute of the
City of Hope menjelaskan bahwa jus anggur (dengan bijinya) efektif
menekan pertumbuhan sel kanker dengan mencegah sintesis hormon estrogen
yang berperan besar dalam perkembangan kanker payudara.
Melalui
tes laboratorium, jus buah dan biji anggur terbukti mampu menghentikan
produksi hormon estrogen dalam sel. Penelitian terakhir menggunakan
tikus yang ditanami sel tumor menunjukkan, ukuran tumor tikus yang
diberi 0,5 mililiter jus anggur selama lima minggu hanya sepertiga dari
yang tidak diberi jus anggur. Penelitian tahun lalu menunjukkan, ekstrak
anggur merah (bukan anggur putih) mengandung senyawa yang sama dengan
yang ada di jus anggur dan dapat menekan pembentukan estrogen.
Di
dalam negeri memang belum ada penelitian resmi, barangkali karena
negeri kita bukan penghasil dan konsumen anggur besar. Namun, secara
empiris, diakui manfaat biji dan buah anggur bagi kesehatan.
Hal
itu seperti diungkapkan Pudji Rahayu, pengembang tanaman obat di Depok,
Jawa Barat. Sudah lama ia memanfaatkan biji anggur sebagai campuran jus
untuk ramuan peningkat daya tahan tubuh. ”Tak usah banyak-banyak, cukup
lima sampai sepuluh butir buah anggur jika dijadikan campuran buah atau
herba lain. Sebaiknya pilih yang berwarna gelap, seperti ungu dan biru,
karena bijinya lebih banyak. Cara ini memudahkan bagi yang kemampuan
mengunyahnya mulai berkurang, terutama kaum usia lanjut,” katanya.
Meski
begitu, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi anggur bersama kulit buah
dan bijinya bisa membuat iritasi pada penderita gangguan lambung. Karena
itu, bila pencernaan Anda termasuk sensitif, sebaiknya jangan
mengosumsi ketika perut kosong. Latihlah pencernaan Anda dengan
mengosumsinya dalam jumlah terbatas sambil mengamati reaksinya.
Jadi,
mulai sekarang tentu tak ada alasan lagi untuk menolak makan anggur
bersama kulit dan bijinya karena lebih bermanfaat dan berkhasiat.
Sumber: situshijau.co.id
0 comments:
Post a Comment